LAPAS KELAS I MEDAN IKUTI TELECONFERENCE KULIAH UMUM WAWASAN KEBANGSAAN OLEH MENTERI HUKUM DAN HAM RI
Medan, 01 April 2019. Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan mengikuti kegiatan Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan yang dibawakan oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Bapak Yasonna H. Laoly. Kegiatan disiarluaskan melalui Aplikasi Zoom yang disaksikan Oleh Kantor Wilayah dan UPT seluruh Indonesia.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Gedung III Lapas Kelas I Medan yang dihadiri Oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, Bapak Budi A. Situngkir dan seluruh pejabat struktural beserta staf.
Dalam kuliahnya, Menteri Hukum dan HAM RI Bapak Yasonna H Laoly menyampaikan bahwa berdirinya Negara Indonesia yang kita cintai tidak melalui proses yang singkat, yang ujug-ujug langsung menjadi Negara Indonesia yang besar, tetapi melalui proses yang sangat panjang. Melalui begitu banyak pengorbanan, tenaga, fikiran, harta bahkan darah untuk dapat mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Beliau juga berpesan agar kita senantiasa selalu memperkukuh keutuhan berbangsa dan bernegara dengan menangkis faham-faham radikal yang bertentangan dengan Pancasila yang dapat merusak keutuhan bangsa dan negara.
Beliau juga beramanat agar Aparatur Sipil Negara khususnya di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM untuk menghindari perpecahan-perpecahan yang dapat muncul seiring dengan kemajuan teknologi yang tak dapat dibendung. Beliau mengungkapkan kalimat terkait hal tersebut yang diutarakan beliau sebagai berikut ; “Terkadang Jemari Kita Lebih Cepat Daripada Otak”. Hal tersebut menjadi satire yang menggambarkan sebenarnya keadaan kita saat ini ditengah gencarnya invasi teknologi dan lemahnya nalar kita dalam menganalisa apakah sebuah berita layak atau tidak untuk dibagikan ke publik.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, Bapak Budi A. Situngkir pada amanat apel pagi kepada Petugas Pemasyarakatan Lapas Kelas I Medan. Beliau beramanat agar Petugas Pemasyarakatan Lapas Kelas I Medan lebih bijaksana dalam berkomunikasi via Media Sosial. Beliau menekankan agar Petugas lebih bijak dengan tidak sembarangan menshare berita-berita yang tidak bermanfaat dan yang belum dapat dipastikan kebenarannya agar tidak menjadi pemicu yang dapat menimbulkan perpecahan.