Dalam khutbahnya Beliau juga menyampaikan tentang keikhlasan Nabi Ibrahim dalam menunaikan perintah Allah. Nabi Ibrahim sangat mencintai anaknya Nabi Ismail, namun beliau lebih mencintai Allah dengan mengikuti perintah-Nya untuk menyembelih Nabi Ismail. Dari kisah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa cinta yang sejati hanyalah cinta kepada Allah semata. Cinta kepada dunia adalah cinta semu yang suatu saat pasti akan kita tinggalkan.
Dari kisah tersebut juga dapat kita ambil pelajaran bahwa dibalik ujian dan cobaan yang diberikan Allah, akan ada sesuatu yang indah yang telah Allah janjikan kepada kita sebagaimana Allah mengganti Nabi Ismail dengan Qibas pada saat akan disembelih.
Al Ustadz Dr. H. Amhar Nasution juga berpesan kepada Warga Binaan agar kita memaknai apa yang kita jalani di dalam Lapas ini sebagai cobaan dan ujian agar kita semakin baik lagi menjalani kehidupan ke depannya. Anggaplah ini sebagai ujian dan motivasi diri kita untuk menjalani pembinaan di Lapas ini dengan baik.
Seluruh rangkaian kegiatan terlaksana dengan baik berkat kerjasama petugas pemasyarakatan dan warga binaan yang terjalin dengan harmonis.