
Kunjungan Komisi III DPR RI Melakukan Kunjungan Kerja Reses masa persidangan IV Tahun sidang 2018 – 2019 ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan. Tim Komisi III DPR RI yang diketuai Mulfachri Harahap didampingi 10 orang anggota terdiri dari Junimart Girsang, Trimedya Panjaitan, Muslim Ayub, Masinton Pasaribu, Bahrudin Nasori, M.Nasir, Faisal Muharrami, Hinca Panjaitan, TB.Soenmandjaja dan Ali Umri Jumat (02/11/2018) menggelar rapat dengar pendapat dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pengadilan Tinggi Medan, Pengadilan Tinggi Agama Medan dan Kepala Pengadilan Militer Tinggi I Medan dalam Kunjungan Spesifik Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2018 – 2019, yang digelar di Aula Lapas Klas I Medan.

Sebelum rapat dimulai, Komisi III DPR RI dan Kepala kantor Wilayah beserta rombongan didampingi Kalapas meninjau sarana dan prasarana yang ada di Lapas Klas I Medan khususnya dalam hal sarana layanan publik. Hadir dalam rapat ini Kepala Kantor Wilayah (Priyadi) didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan (Abdul Aris) dan Kepala UPT di lingkungan Kantor Wilayah Sumatera Utara serta Ketua Pengadilan Tinggi Medan (Cicut Sutiarso), Ketua Pengadilan Tinggi Agama Medan (M.Taufiq) dan Kepala Pengadilan Militer Tinggi I Medan (Trias Komala). Salah satu isu yang disampaikan oleh Kepala kantor Wilayah dalam rapat tersebut adalah terkait anggaran, percepatan peningkatan sarana prasarana yang mendukung pelayanan publik yang berbasis HAM dengan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Ketua Tim Kunjungan menilai, progres pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan upaya Komisi III DPR RI untuk meningkatkan kapasitas lapas sudah berjalan dengan baik. “Kami melihat banyak sekali perubahan yang terjadi di lapas Tanjung Gusta ini,” kata Mulfachri saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI meninjau Lapas Tanjung Gusta.
Tim Kunker Komisi III DPR RI juga mengunjungi beberapa ruang tahanan untuk melihat sejauh mana perkembangan serapan anggaran di lapas ini. “Saya pribadi bisa mengatakan bahwa ruang tahanan yang ada di lapas Tanjung Gusta ini merupakan salah satu ruang tahanan yang terbaik yang ada di seluruh Indonesia,” tambah Mulfachri. .
Selain itu, Mulfachri menilai, suasana yang dibangun di lapas memberikan sebuah situasi yang kondusif yang merupakan upaya kami melakukan pembinaan terhadap warga binaan di Sumut. Menurutnya, terkait over kapasitas, adalah suatu permasalahan klasik yang terjadi diseluruh lapas yang ada di Indonesia. .
Oleh karena itu, lanjut Mulfachri, pihaknya juga memberikan solusi kepada kepala lapas Tanjung Gusta (Budi A. Situngkir) bahwasannya tindak pidana ringan yang selama ini diberikan sanksi tahanan agar bisa diberikan sanksi alternatif agar over kapasitas yang selama ini terjadi bisa berkurang perlahan-lahan.

